Warung Bebas

Sunday, March 11, 2012

Puisi Rindu Bahagiaku

Puisi Rindu Bahagiaku

Terang menyapaku walau malam tiada berbintang,
Tiba-tiba secarik rindu melintas di hati,
Keinginan kembali dalam fitrahku,
Tapi bukanlah sesal yang ku ratapi,
Hanyalah kehgelisahan, ya kegelisahan,

Manusia bukan?,
Kegelisahan adalah jeda hidupku,
Berawal dari perjalanan mimpi-mimpiku,
Menunggu hilangnya nafas terakhirku,
Tapi tentu bukanlah kematian yang ku tunggu,karena itu pasti.


Pikirku kini bosan meradang,
Di antara jeda hidup dan kematian ku coba bangkit,
Berjalan dan terus mencari kedamaian hati,
Merobek setiap mimpi burukku dalam peraduan,
Hingga hati bersemayam di taman kalbu.

Ah, andai saja jedah itu terpenuhi,
Hutan rimba berubah menjadi ladang subur,
Gurun pasir menjelma menjadi taman mimpi,
Bebatuan karang menyemburkan mata air,
Semoga, ya semoga bukanlah asa mati.

Sesaat kebisingan jalan menyapaku,
Sadarkanku dari lamunan,
Mengakhiri rinduku akan bahagia,
Ku merindukanmu di seluruh ragaku.


Kumpulan Puisi Lainnya:
  • Puisi Rindu Bahagiaku
  • Puisi Rindu Kekasih
  • Syair Aku Rindu Kamu
  • Puisi Bintang Rindu
  • Cerpen Rindu
  • Puisi Rindu Ayah

0 comments em “Puisi Rindu Bahagiaku”

Post a Comment