Musim Kemarau Hilang
Siang tiada terang bersinar,
Sepoi angin menerjang dedaunan,
Keras terhempas tak berarah,
Pori-poriku serasa mati membeku.
Panas tak terasa, hujan pun tak kunjung datang,
Suasana semakin sejuk, teramat sangat,
Hingga tiada hasrat berpijak di bumi,
Musim apakah ini?, batinku menggumam.
Musim kemarau telah hilang,
Musim hujan berkunjung sesuka hati,
Teori dua musim sudah usang,
Begitupun persepsi para petani.
Alam telah di ujung kesabaran,
Membagi luka seperti yang kita tawarkan.
Wahai kawan,
Marilah kita bersahabat dengan alam.
Siang tiada terang bersinar,
Sepoi angin menerjang dedaunan,
Keras terhempas tak berarah,
Pori-poriku serasa mati membeku.
Panas tak terasa, hujan pun tak kunjung datang,
Suasana semakin sejuk, teramat sangat,
Hingga tiada hasrat berpijak di bumi,
Musim apakah ini?, batinku menggumam.
Musim kemarau telah hilang,
Musim hujan berkunjung sesuka hati,
Teori dua musim sudah usang,
Begitupun persepsi para petani.
Alam telah di ujung kesabaran,
Membagi luka seperti yang kita tawarkan.
Wahai kawan,
Marilah kita bersahabat dengan alam.
Kumpulan Puisi selanjutnya:
- Puisi Bunga Musim Semi
- Puisi Musim Kemarau Hilang
- Puisi Hujan Datanglah
- Puisi Kemarau Panjang