Warung Bebas

Monday, October 1, 2012

Puisi Pagi | Sebuah Harapan

Puisi Pagi | Sebuah Harapan

Fajar tertepis hangatnya sinar mentari,
Walau ku masih ingin memeluk kedamaian pagi,
Menenangkan jiwa yang kian rapuh,
Terkikis kesepian hati yang berlarut-larut.

Hari yang berlalu adalah hampa,
Kosong, ibarat tersesat di hamparan padang ilalang,
Tanpa arah, mengalir menggapai nafsu,
Menepiskan akal, tenggelam dalam dunia fatamorgana.

Ku berharap hari ini benar-benar ada,
Tak hanya diam, terinjak takdir kehidupan,
Tak hanya bersandar alasan, berpaling dari kenyataan,
Karena ku ingin melukis pelangi di sepanjang hidupku.

puisi pagi

Nasehat:
Hidup lebih menyenangkan jika penuh warna, tak peduli warna apa yang akan kita tuangkan pada lembar kehidupan kita.

tags: puisi, pagi, harapan, syair, kehidupan

0 comments em “Puisi Pagi | Sebuah Harapan”

Post a Comment