Warung Bebas

Friday, February 24, 2012

Imajiner Doa

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:
Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholih. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
Ya Allah beri aku anak yang sholih dan sholihah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir:
Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu Ya Allah

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah mulai sekolah:
Ya Allah„, jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar bisa khatam Al Quran di usia muda

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah beranjak remaja:
Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yang mengkhawatirkanku. Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku menjadi dewasa:
Ya Allah entengkan jodohnya, berikanlah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu dan anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku.

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata,,,

Engkau ingin suami yang baik dan sholih sudahkah engkau sendiri baik dan sholihah? Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi mukmin yang baik?

Engkau ingin anak yang sholihah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu... masak engkau ingin anak-anak yang sholihah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. Tentu mereka menjadi sholihah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku.

Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa??
Prestige?,, atau mode?,, atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya

Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tau Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku.

Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 Surat An Nuur dalam Al Quran Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan.

Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku,bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya.

Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya.

Lantas… aku malu… dengan imajinasi doaku sendiri

Aku malu akan tuntutanku kepada-Nya…
Maafkan aku Ya Allah…

Imajiner Doa oleh: Ratih Sanggarwati

0 comments em “Imajiner Doa”

Post a Comment